Anies Baswedan, capres dari PKS, Demokrat, dan Nasdem untuk Pemilu 2024, menyatakan akan berfokus pada pembangunan infrastruktur mikro. Hal ini terungkap dalam pidatonya di Milad Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Istora Senayan pada Sabtu (20/5/2023).
Mengawalinya dengan pantun, Anies Baswedan menyampaikan pidatonya dengan energik dan penuh semangat. Anies menyebutkan bahwa pemerintah saat ini hanya fokus membangun infrastruktur makro dan mengabaikan infrastruktur mikro.
Pemerintahan sekarang mengklaim telah membangun 1.600 km jalan tol berbayar dan 19.000 km jalan umum tak berbayar. Sementara pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membangun jalan umum tak berbayar sepanjang 144.000 km atau 7,5 kali lipatnya.
Pembangunan jalan nasional oleh pemerintahan sekarang ini hanya 590 km. Sementara pemerintahan sebelumnya berhasil membangun 20 kali lipat, yakni 11.800 km.
Mengapa Anies Baswedan Ingin Fokus pada Pembangunan Infrastruktur Mikro?
Pembangunan infrastruktur makro memang perlu, tetapi manfaatnya kurang luas. Faktanya jalan tol berbayar hanya dinikmati oleh segelintir orang saja. Masyarakat luas tidak ikut merasakan manfaatnya. Justru mereka kehilangan tanah, rumah, dan aset berharga lainnya. Belum lagi terganggunya saluran irigasi.
Jalan tol berbayar tidak memiliki pengaruh positif pada pertumbuhan ekonomi warga sekitar. Sebaliknya malah mengganggu akses warga sekitar ke berbagai lokasi.
Di samping itu, pembangunan jalan tol menggunakan dana dari investor swasta. Jadi sebenarnya tidak bisa diklaim sebagai pencapaian pemerintah.
Karenanya, sebagai capres, Anies Baswedan menjanjikan perubahan dalam pola pembangunan. Anies berjanji akan fokus pada pembangunan infrastruktur mikro yang bersentuhan langsung dengan kehidupan sehari-hari rakyat banyak.
Selain pembangunan jalan umum tak berbayar, Anies juga siap membangun infrastruktur mikro untuk setiap rumah tangga. Misalnya infrastruktur air bersih yang akan sangat bermanfaat bagi semua orang.
Infrastruktur besar memang bisa menjadi sesuatu yang mengundang kekaguman massa. Namun Anies lebih ingin fokus pada pembangunan infrastruktur mikro yang membawa kemaslahatan bagi masyarakat luas. Hal ini sesuai dengan konsep utama Anies yakni perubahan komprehensif menuju keadilan dan kesetaraan bagi semua.
Dalam pidatonya, Anies Baswedan menyampaikan bahwa keadilan berkaitan erat dengan keberpihakan. Institusi pemerintahan semestinya bersifat inklusif, memberi kesempatan bagi semua. Sebaliknya pemerintahan yang bersifat memeras dan menyingkirkan, hanya memberi kesempatan pada pihak-pihak tertentu saja.
Peluang Anies Baswedan dalam Pilpres 2024
Bagaimana kans Anies sebagai capres 2024? Menurut PoliEco Digital Insights Institute (Pedas), Anies merupakan calon yang memiliki keunggulan, yakni pemimpin yang inovatif, mau mendengar suara rakyat, dan mendapat dukungan para ulama.
Namun, Anies juga memiliki kelemahan yaitu adanya upaya dari lawan politiknya untuk menjegal langkahnya dalam pencalonan. Walaupun demikian, Anies tetap memiliki peluang besar dalam Pilpres 2024.
Berbagai lembaga survei memang menunjukkan bahwa Anies Baswedan memiliki elektabilitas yang kurang bagus. Namun fakta di lapangan belum tentu sesuai dengan hasil olahan data lembaga survei. Bagaimana langkah Anies selanjutnya? Kita tunggu saja.